Assalamualaikum....
Nulis lagi, belajar lagi, berproses lagi, alhamdulillah....
Tulisan yang pertama nyambung sama tulisan saya kali ini, bahasannya seputar dunia binatang. Dan ide nya datang dari seorang inspirator hebat INARA ???.
Kenapa binatang ?
Sebab saya merasa perlu kritis sama peristiwa disekitar saya.
Cs : " kumat lagi kayaknya nih orang, dari mulai nulis pikiran pohon sampai binatang dikritisi " !!!
Cs1 : " yaaa Allaaah, saya blom juga mulai, situ udah koment aja. Saya minta tolong ya sama situ, jangan ikutin saya nulis, atau diam dulu ya " !!!.
Cs. : " saya ngga janji ya ".
Saya blom tau siapa itu orang, yang jelas emosian dibuatnya.
Okelah, seperti saya bilang tadi, saya merasa perlu kritis sama peristiwa sekitar.
Awal mula timbul pikiran kritis saya, karna tiap kali ada konsumen datang belanja sparepart motor ke bengkel tempat saya kerja, bawa-bawa binatang.
Terus di TV kita juga biasa lihat iklan susu yang bawa-bawa binatang kan, naah saya juga mau kritisi.
Ini kasus pertama kita.
1. Kepala Babi Motor Bebek
Ini yang pertama, suatu siang datang konsumen beli part motor, trus tanya sama saya.
K : " bang ada kepala babi motor bebek kah ? ".
Yaaaa ampuuuun, coba kita pikir yaa, dimanaaaa letaknya kepala babi tuh di motor, belom lagi bebeknya ada dimanaaaa coba 😤😤😈😈😈
Saya berfikir sangat keras dan coba analisa kalimat konsumen ini tadi, dan di dapat lah 2 kesimpulan sementara :
a ). Konsumen ini lagi cari motornya yang dibawa kabur sama babi dan bebek ?
b ). Saya mulai berfikir ada sesuatu antara babi, motor, dan bebek, Cinta 📐 barangkali.
Bebek menjalin hubungan dengan motor, tapi motor menghianati bebek.
Motor berhubungan lagi dengan babi, dan konsumen ini adalah orang tua simotor yang tidak setuju hubungan mereka. 😕😕
Saya bersyukur dinegara kita tidak ada lembaga yang menikahkan binatang dengan motor, bayangin aja klo sampai mereka nikah.
" SAYA ADA DIMANA SEBENARNYA ?"
2. Leher Angsa
Kasus yang ini juga parah, dihari yang lain dan konsumen yang beda. Saya coba tahan diri untuk tidak gigitin meja kasir karna ulah konsumen ini.
Begini kejadianya.
K : " bang cari leher angsa motor " A " yang variasi ".
Kriiik....kriiiik....kriiiik....???
" Ini orang ga nyadar kali ya ada di bengkel yang kiri kanannya knalpot sama velg bergantungan ".
" apa dia kira ini pasar daging " ??
S : " kosong pak yang variasi ".
K : " ga apa lah yang standar aja leher angsanya ".
Yaaaa Aaallaaaaah, ini orang sebenarnya mau cari leher angsa apa standaaaar 😭😭😭😭😭😭
Harus ya leher angsa variasi, lagian pakai istilah variasi itu, apa karna leher angsanya ada variasi apartemen, kolam renang, atau mungkin juga gym kali ya ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar